That’s my quote. Bagaimana cara
kita melalui hidup ini tergantung dari prinsip yang kita miliki dan dengan
siapa saja kita bergaul.
Dalam Biologi, kita mengenal
rumus P=G+L artinya fenotipe yang tampak itu dipengaruhi oleh lingkungan dan
genetic. Fenotipe sendiri bahasa sederhananya adalah kenampakan. Misalnya gini,
tinggi badan kita dipengaruhi oleh gen tinggi yang memang diwariskan kepada
kita dari orang tua kita, selain itu juga dipengaruhi suplai makanan yang
bergizi hingga menunjang pertumbuhan badan kita. Rumus ini tidak hanya berlaku
dalam bidang Biologi saja tapi juga berlaku atas pribadi kita masing2.
menurutku, pribadi orang itu tergantung atas prinsip yang dimilikinya dan dengan
siapa saja dia bergaul. Disini prinsip layaknya gen yang memang sudah terpatri
di tubuh kita, dan teman2 sepergaulan adalah lingkungannya.
Pribadiku ini terbentuk karena
prinsipku dan orang2 yang ada di sekitarku. Dahulu, aku mulai berhijab saat
awal masuk kuliah. Prinsipku mulai saat itu adalah aku sudah mantap berhijab
dan tak akan melepas hijabku sekalipun itu di luar kuliah. Saat itu aku masih
seperti kebanyakan mahasiswi lain, yakni berhijab namun aku masih memakai
celana jeans. Tahun pertama berlalu dan aku memasuki tahun kedua. Pada tahun
kedua, yakni pas semester 3, ada mata kuliah pendidikan biologi yang mewajibkan
mahasiswinya memakai rok. Alasannya karena kami adalah calon guru yang dari
segi apapun akan menjadi panutan siswa sehingga
tidak pantas bila calon guru masih memakai celana jeans. Mulai saat
itulah pada hari tertentu kami memakai rok, dan jelas bagi kami2 yang notabene
memakai celana jeans merasa agak canggung bila memakai rok. Lambat laun aku
mulai melihat teman2ku yang memang dari awal memakai rok. Entah kenapa mereka
terlihat lebih sopan bila memakai rok. Aku mulai berpikir, mengapa aku yang
sudah berhijab ini masih memakai celana jeans?Padahal jelas2 dengan memakai
celana jeans membuat apa yang seharusnya tidak diperlihatkan menjadi semakin
jelas. Saat itu aku merasa malu dengan diriku sendiri. Malu bila memakai
celana. Maka, mulai semester 3 itulah aku memakai rok, sampai sekarang ini. Semua
celana jeansku aku berikan ke orang lain. Sampai saat ini aku sudah tidak punya
lagi celana kecuali celana kain. Aku kembali berpikir, dengan aku melihat
teman2 di sekelilingku, itu telah menyumbangkan sebagian pemikiran padaku yang
ujungnya berimbas pada karakterku sendiri. Kalau saja aku aku tidak melihat
teman2 yang memakai rok, mungkin aku masih terkekang dengan prinsipku yang
hanya mentok pada urusan menutup rambut saja tanpa disesuaikan memakai pakaian
yang lebih sopan. Pada akhirnya aku mengerti bahwa untuk menjadi pribadi yang
lebih baik tidak cukup prinsip kita semata namun juga perlu belajar dari orang2
yang berperilaku baik pula. Dan bahwa bagaimana kita melewati hidup ini tergantung prinsip dan pergaulan kita masing2.
Komentar
Posting Komentar