Flipped adalah film yang
bersettingkan tahun 1957 dengan genre romantic film. Aslinya sih idenya umum
banget, awalnya si cewek yang suka sama si cowok sedangkan si cowok sendiri
benci mati-matian dengannya. Namun, lambat laun si cewek memilih untuk berhenti
menyukai si cowok. Saat itulah si cowok yang gantian suka dengan si cewek.
Intinya cinta yang kebalik gitu sih, maka dari itu diberi judul Flipped
(terbalik). Walau idenya sangat umum, tapi ini menawarkan sesuatu yang berbeda.
Bila film2 lain yang sejenis biasanya dimulai dari pertengkaran dan kemudian
saling menyukai, namun Flipped tidak demikian. Rasa ketidaksukaan dikarenakan tidak
mengenal lebih jauh dan ingin selalu menghindarinya. Rasanya di dunia nyata
sering juga hal ini terjadi. Kita mencintai seseorang karena mengenalnya lebih
jauh, padahal sebelum itu perasaannya biasa saja. At last, Flipped sangat cocok
untuk ditonton di kala pikiran lagi mumet2nya, karena film ini nggak butuh
mikir pas ditonton :D
*Bryce*
Keluarga Bryce Loski baru saja
pindah saat si Juli Baker cilik (Morgan Lily) sedang duduk di depan rumah.
Bryce cilik (Ryan Ketzner) mengawasinya dengan mata curiga dan itulah awal
dimana dia tak menyukai Juli. Juli berlari menuju van bermaksud untuk membantu
barang-barang yang perlu dibawakan.
Ayah Bryce tipikal orang yang angkuh dan galak yang tak suka kedatangan Juli. Dia menyuruh Bryce untuk pergi membantu ibu dengan tujuan sebenarnya mengusir Juli. Bryce berlari, Juli mengejarnya di belakangnya. Juli menarik tangan Beyce dari belakang dan kedua tangan mereka bergenggaman. Kedua mata saling memandang, Bryce menganggap itu adalah pertemuannya dengan gadis paling aneh.
Saat itu ibunya datang, Bryce pun segera menyelamatkan diri dengan berlari dan bersembunyi di balik punggung si ibu. Malang menurut Bryce, ternyata dia bersekolah di sekolah yang sama dengan Juli, dan bagian terburuknya dia satu kelas dengannya. Bryce masuk kelas dan dia disambut dengan pelukan Juli. Saat itulah dia diolok-olok temannya seumur hidup. Sampai kelas 6, Bryce yang beranjak dewasa (Callan McAuliffe) mulai bertindak. Dia sengaja mendekati Sherry Stalls (Ashley Taylor), gadis tercantik di sekolah, karena Sherry adalah musuh Juli sehingga Bryce berpikir dengan dia mendekati Sherry, maka Juli akan membencinya. Segalanya mulai berhasil sampai pada suatu saat Sherry mengetahui rencananya yang hanya mendekatinya untuk menghindari Juli. Saat itu juga, Juli mulai mendekati Bryce kembali.
Ayah Bryce tipikal orang yang angkuh dan galak yang tak suka kedatangan Juli. Dia menyuruh Bryce untuk pergi membantu ibu dengan tujuan sebenarnya mengusir Juli. Bryce berlari, Juli mengejarnya di belakangnya. Juli menarik tangan Beyce dari belakang dan kedua tangan mereka bergenggaman. Kedua mata saling memandang, Bryce menganggap itu adalah pertemuannya dengan gadis paling aneh.
Saat itu ibunya datang, Bryce pun segera menyelamatkan diri dengan berlari dan bersembunyi di balik punggung si ibu. Malang menurut Bryce, ternyata dia bersekolah di sekolah yang sama dengan Juli, dan bagian terburuknya dia satu kelas dengannya. Bryce masuk kelas dan dia disambut dengan pelukan Juli. Saat itulah dia diolok-olok temannya seumur hidup. Sampai kelas 6, Bryce yang beranjak dewasa (Callan McAuliffe) mulai bertindak. Dia sengaja mendekati Sherry Stalls (Ashley Taylor), gadis tercantik di sekolah, karena Sherry adalah musuh Juli sehingga Bryce berpikir dengan dia mendekati Sherry, maka Juli akan membencinya. Segalanya mulai berhasil sampai pada suatu saat Sherry mengetahui rencananya yang hanya mendekatinya untuk menghindari Juli. Saat itu juga, Juli mulai mendekati Bryce kembali.
*Juli*
Pertama Juli cilik melihat Bryce
di depan rumah, dia melihat matanya yang mempesona. Juli langsung tergila-gila
pada Bryce.
Juli berpikir bahwa sebenarnya Bryce tak ingin pergi membantu ibunya saat disuruh ayahnya, dia menyangka bahwa Bryce ingin bermain dengannya. Maka dari itu, Juli mengejar Bryce dan tak sengaja tangan mereka bergenggaman.
Ibunya muncul dan Bryce berlari ke arahnya. Juli menganggap Bryce adalah bocah pemalu dan dia yakin bahwa Bryce menyukainya. Sampai kelas 6, Juli mendapat pesaing, Sherry Stalls yang dianggapnya sebagai gadis jahat dan tukang penelikung. Saat dia mengetahui bahwa Bryce dan Sherry putus, dia mulai mengamati Bryce lagi. Apalagi dia suka bau Bryce, baginya Bryce seharum semangka.
Juli pun senang karena mengira bahwa Bryce kembali baik padanya.
Juli berpikir bahwa sebenarnya Bryce tak ingin pergi membantu ibunya saat disuruh ayahnya, dia menyangka bahwa Bryce ingin bermain dengannya. Maka dari itu, Juli mengejar Bryce dan tak sengaja tangan mereka bergenggaman.
Ibunya muncul dan Bryce berlari ke arahnya. Juli menganggap Bryce adalah bocah pemalu dan dia yakin bahwa Bryce menyukainya. Sampai kelas 6, Juli mendapat pesaing, Sherry Stalls yang dianggapnya sebagai gadis jahat dan tukang penelikung. Saat dia mengetahui bahwa Bryce dan Sherry putus, dia mulai mengamati Bryce lagi. Apalagi dia suka bau Bryce, baginya Bryce seharum semangka.
Juli pun senang karena mengira bahwa Bryce kembali baik padanya.
*Bryce*
Kakek Bryce tinggal di rumahnya
sekarang. Dia jarang berbicara dengannya sampai saat Juli Baker muncul di koran
setempat. Kakek menanyakan tentang Juli, dan dia sangat mengaguminya. Kakek
memberikan koran itu pada Bryce untuk dibaca. Juli muncul di dalamnya dengan
berita kalau dia menolak turun dari pohon Ara yang akan ditebang. Juli sangat
suka memanjat pohon itu dan sering mengajak Bryce naik. Namun Bryce selalu
beralasan. Hal yang paling dibencinya yakni laporan lalu lintas lengkap yang
dikabarkan Juli saat duduk di atas pohon ketika Bryce dan teman-teman menunggu
bis jemputan sekolah. Juli turun dan berkata bahwa menikmati sinar mentari di
atas pohon sangatlah indah. Bryce membalas jika indah itu artinya jelek maka ia
akan setuju. Juli sedikit kesal dan berkata bahwa dia kasihan dengan Bryce yang
tak mengerti keindahan. Giliran Bryce yang kesal. Beberapa hari kemudian, saat
menunggu mobil jemputan sekolah, Bryce dan temannya mendapati pohon Ara akan
ditebang. Tetapi Juli yang ada di atasnya bertahan dan menolak turun.
Dia tak ingin pohon itu ditebang dan meminta Bryce menjadi pendukungnya untuk ikut naik. Bryce jelas menolak. Keesokan paginya pohon itu telah ditebang. Di sekolah, Juli akhirnya berangkat namun dia menjadi pendiam. Bryce pun senang karena merasa tak diganggu lagi. Sementara kakek Bryce malah memuji Juli dan dia menyuruh Bryce membaca koran itu untuk mengenal Juli lebih dalam. Bryce hanya masuk ke kamar dan melemparkannya tanpa dibaca.
Dia tak ingin pohon itu ditebang dan meminta Bryce menjadi pendukungnya untuk ikut naik. Bryce jelas menolak. Keesokan paginya pohon itu telah ditebang. Di sekolah, Juli akhirnya berangkat namun dia menjadi pendiam. Bryce pun senang karena merasa tak diganggu lagi. Sementara kakek Bryce malah memuji Juli dan dia menyuruh Bryce membaca koran itu untuk mengenal Juli lebih dalam. Bryce hanya masuk ke kamar dan melemparkannya tanpa dibaca.
*Juli*
Suatu saat ayah Juli bertanya
padanya apa yang terjadi dengan Juli dan Bryce. Juli mencoba mengatakan tidak
ada hal yang terjadi, dan hanya bilang bahwa Bryce baik. Ayahnya mengatakan
bahwa Juli harus melihatnya secara utuh, sama seperti lukisan yang lebih dari
sekedar kumpulan objek. Juli tak mengerti saat itu sampai ketika dia naik pohon
lebih tinggi. Juli melihat bahwa sinar matahari terlihat indah saat di atas
pohon.
Mulai dari itu, Juli selalu naik pohon itu. Saat pohon akan ditebang, Juli menolah turun. Dia tak ingin pohonnya ditebang karena berarti dia takkan lagi menikmati sinar matahari yang indah. Akhirnya dengan bujukan ayah, Juli turun. Selama beberapa hari, perasaan Juli terluka karena ditebangnya pohon itu. Ayahnya memberikan sebuah lukisan pohon Ara untuk mengobati kerinduannya. Akhirnya Juli pun berpikir, lukisan itu mengajarkannya keutuhan dan dia mulai ragu atas perasaannya pada Bryce karena dia tak tahu apakah Bryce memiliki keutuhan itu atau tidak.
Mulai dari itu, Juli selalu naik pohon itu. Saat pohon akan ditebang, Juli menolah turun. Dia tak ingin pohonnya ditebang karena berarti dia takkan lagi menikmati sinar matahari yang indah. Akhirnya dengan bujukan ayah, Juli turun. Selama beberapa hari, perasaan Juli terluka karena ditebangnya pohon itu. Ayahnya memberikan sebuah lukisan pohon Ara untuk mengobati kerinduannya. Akhirnya Juli pun berpikir, lukisan itu mengajarkannya keutuhan dan dia mulai ragu atas perasaannya pada Bryce karena dia tak tahu apakah Bryce memiliki keutuhan itu atau tidak.
*Bryce*
Bryce tidak terlalu suka telur
mulai saat ia dan kakaknya menonton kedua kakak kembar Juli yang berlatih band
di garasi. Disitu, Bryce melihat bahwa ular yang dipelihara teman kakaknya
melahap telur mentah dan kemudian kulitnya dikeluarkan. Saat itulah dia mulai
merasa jijik dengan telur. Bencana bagi Bryce, suatu hari Juli membawakannya
sekotak telur. Bryce terpaksa menerimanya.
Pemberian telur Juli bagi keluarga Loski dibicarakan saat makan malam. Ayah Bryce tidak suka dengan keluarga Juli dan mencari-cari alasan agar tak perlu lagi menerima telur Juli. Ayahnya berpikir bahwa telur Juli bisa saja ada anak ayam. Dia menyarankan agar Bryce bertanya pada Juli apakah ayamnya ada yang jantan atau tidak untuk memastikan telur dibuahi atau tidak. Tapi Bryce terlalu malas untuk menanyakannya. Dia memutuskan untuk mengintip halaman belakang rumah Juli bersama Garreth, temannya. Garreth bilang bahwa itu semua ayam dan Bryce yang tak mengerti apapun soal ayam hanya menerimanya. Sampai saat makan malam kembali, Bryce tersadar bahwa sebenarnya Garreth tak tahu apapun soal ayam karena ayahnya bertanya apakah ada ayam jantan ataukah semua betina. Bryce bertanya apakah ayam jantan berjalan angkuh, kakeknya berkata ya. Lalu Bryce mengambil kesimpulan bahwa Juli tak memiliki ayam jantan karena yang dilihatnya ayam yang berjalan tidak angkuh. Ibu Bryce pun berkata bahwa masalah telur selesai. Tapi bagi Bryce tidak. Dia tak mau berhubungan dengan apapun soal Juli Baker. Bryce mengatakan halaman rumah Juli yang kotor penuh lumpur dan kotoran ayam. Kakaknya menyambung bahwa bisa saja telur itu kena Salmonella. Akhirnya ayah Bryce kembali menyuruhnya untuk menolak pemberian Juli dengan mengatakan bahwa sekeluarga alergi telur. Namun Bryce tak mau karena itu bisa saja menyakiti hati Juli. Jadi, setiap kali dia menerima telur Juli, dia selalu membuangnya.
Pemberian telur Juli bagi keluarga Loski dibicarakan saat makan malam. Ayah Bryce tidak suka dengan keluarga Juli dan mencari-cari alasan agar tak perlu lagi menerima telur Juli. Ayahnya berpikir bahwa telur Juli bisa saja ada anak ayam. Dia menyarankan agar Bryce bertanya pada Juli apakah ayamnya ada yang jantan atau tidak untuk memastikan telur dibuahi atau tidak. Tapi Bryce terlalu malas untuk menanyakannya. Dia memutuskan untuk mengintip halaman belakang rumah Juli bersama Garreth, temannya. Garreth bilang bahwa itu semua ayam dan Bryce yang tak mengerti apapun soal ayam hanya menerimanya. Sampai saat makan malam kembali, Bryce tersadar bahwa sebenarnya Garreth tak tahu apapun soal ayam karena ayahnya bertanya apakah ada ayam jantan ataukah semua betina. Bryce bertanya apakah ayam jantan berjalan angkuh, kakeknya berkata ya. Lalu Bryce mengambil kesimpulan bahwa Juli tak memiliki ayam jantan karena yang dilihatnya ayam yang berjalan tidak angkuh. Ibu Bryce pun berkata bahwa masalah telur selesai. Tapi bagi Bryce tidak. Dia tak mau berhubungan dengan apapun soal Juli Baker. Bryce mengatakan halaman rumah Juli yang kotor penuh lumpur dan kotoran ayam. Kakaknya menyambung bahwa bisa saja telur itu kena Salmonella. Akhirnya ayah Bryce kembali menyuruhnya untuk menolak pemberian Juli dengan mengatakan bahwa sekeluarga alergi telur. Namun Bryce tak mau karena itu bisa saja menyakiti hati Juli. Jadi, setiap kali dia menerima telur Juli, dia selalu membuangnya.
*Juli*
Juli menetaskan ayam untuk
pameran ilmiahnya. Dia pun merawatnya hingga mereka besar. Di luar dugaan,
ayam-ayamnya bertelur banyak sampai keluarganya bosan memakan telur. Untungnya,
tetangga Juli ada yang bersedia membelinya. Lalu Juli berpikir bahwa keluarga
Loski pantas diberikan telur tanpa bayaran karena selama ini mereka telah
menjadi tetangga yang baik. Juli pun memutuskan untuk memberikan sebagian
telurnya pada Bryce. Juli sangat senang ketika ia memberikannya pada Bryce
karena dia dapat melihat mata yang dianggapnya indah ditambah lagi Bryce akan
mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa di sekolah. Hal itu tak berlangsung
lama. Beberapa hari kemudian, Juli kembali memberikan telurnya pada Bryce.
Namun sebelum dia pulang dia tak sengaja melihat Bryce membuang telurnya. Juli
bertanya mengapa Bryce membuang telur pemberiannya. Akhirnya Bryce jujur bahwa
sebenarnya keluarganya takut terkena virus Salmonella yang mungkin ada dalam
telur itu karena keluarganya berpikir bahwa halaman rumah Juli kotor. Juli pun
marah pada Bryce dan dia meninggalkannya.
*Bryce*
Keesokannya, Bryce melihat Juli
sedang membersihkan halaman rumahnya bersama kakeknya.
Bryce tak habis pikir mengapa kakeknya lebih akrab dengan Juli daripada dengan dirinya. Singkat cerita, kakek Bryce mengatakan bahwa Juli mengingatkannya dengan nenek saat masih hidup dulu dan mengatakan pada Bryce bahwa gadis seperti Juli jarang ditemukan.
Bryce tak habis pikir mengapa kakeknya lebih akrab dengan Juli daripada dengan dirinya. Singkat cerita, kakek Bryce mengatakan bahwa Juli mengingatkannya dengan nenek saat masih hidup dulu dan mengatakan pada Bryce bahwa gadis seperti Juli jarang ditemukan.
*Juli*
Saat makan malam, Juli mengatakan
pada keluarganya bahwa dia ingin merapikan halaman rumah yag kotor. Dia
bercerita bahwa keluarga Loski berpikiran buruk pada telurnya karena halaman
rumah mereka. Pada akhirnya Juli pun dapat merapikan halaman rumahnya dibantu
dengan kakek Bryce. Semenjak itu, Juli semakin meragukan perasaannya pada
Bryce.
*Bryce*
Keluarga Bryce akan mengundang
keluarga Juli makan malam. Bryce semakin tak nyaman melihat Juli. Dia merasa
bersalah atas insiden telur ayam itu. Juli tak mau lagi berbicara dengannya.
Lama-kelamaan rasa bersalah Bryce bekembang menjadi rasa keingintahuan yang besar terhadap Juli. Saat di sekolah, dia memperhatikan Juli.
Tak sengaja, teman sebelahnya melihat pandangan Bryce terhadap Juli. Bryce segera beralasan bahwa di rambut Juli ada lebah.
Bryce tak tahu mengapa akhirnya Juli ada di pikirannya sekarang. Di sekolah Bryce berkata pada Garreth bahwa akhir-akhir ini dia tak bisa melupakan Juli. Garreth meyakinkannya bahwa Juli bukanlah siapa-siapa dan ditambah lagi dia mempunyai seorang paman yang idiot.
Jadi, Bryce tak perlu lagi memikirkannya. Bryce merasa marah namun yang keluar di mulutnya hanyalah kata setuju pada Garreth.
Lama-kelamaan rasa bersalah Bryce bekembang menjadi rasa keingintahuan yang besar terhadap Juli. Saat di sekolah, dia memperhatikan Juli.
Tak sengaja, teman sebelahnya melihat pandangan Bryce terhadap Juli. Bryce segera beralasan bahwa di rambut Juli ada lebah.
Bryce tak tahu mengapa akhirnya Juli ada di pikirannya sekarang. Di sekolah Bryce berkata pada Garreth bahwa akhir-akhir ini dia tak bisa melupakan Juli. Garreth meyakinkannya bahwa Juli bukanlah siapa-siapa dan ditambah lagi dia mempunyai seorang paman yang idiot.
Jadi, Bryce tak perlu lagi memikirkannya. Bryce merasa marah namun yang keluar di mulutnya hanyalah kata setuju pada Garreth.
*Juli*
Pada akhirnya Juli yakin dengan
keraguannya terhadap Bryce. Bagi Juli, Bryce adalah lelaki yang tampan namun
apa yang ada di hatinya tidaklah seindah wajahnya. Semula dia tidak ingin ikut
makan malam dengan keluarga Bryce. Tetapi, ibunya memaksa bahwa selama ini
mereka telah menjadi tetangga yang baik dan tak sepantasnya menolak
undangannya. Saat makan malam tiba, Bryce dan Juli sama-sama diam tak
berbicara.
Mereka lantas saling menyapa setelah makan malam berakhir dan Juli mengatakan bahwa ia tak marah lagi pada Bryce.
Mereka lantas saling menyapa setelah makan malam berakhir dan Juli mengatakan bahwa ia tak marah lagi pada Bryce.
*Bryce*
Keesokan hari di sekolah ada pengumuman
parade kue daging. Kue diletakkan di dalam keranjang dan dibawa oleh murid
laki-laki yang dianggap berprestasi di sekolah.
Bryce masuk dalam daftar. Murid perempuan dapat menawar si pembawa keranjang dan bila menang maka mereka dapat menghabiskan makan siang dengan kue bersama. Bryce mengetahui bahwa Juli membawa uang dan dia berpikir apakah Juli akan menawarnya. Hampir tiba saatnya Bryce maju. Dia hanya memikirkan Juli, dan tiba-tiba tersentak saat si pembawa keranjang sebelum dirinya, Eddie Trulock ditawar oleh Juli. Dia tak habis piker. Pada akhirnya Brycepun ditawar oleh Sherly, gadis tercantik sesekolahan.
Bryce masuk dalam daftar. Murid perempuan dapat menawar si pembawa keranjang dan bila menang maka mereka dapat menghabiskan makan siang dengan kue bersama. Bryce mengetahui bahwa Juli membawa uang dan dia berpikir apakah Juli akan menawarnya. Hampir tiba saatnya Bryce maju. Dia hanya memikirkan Juli, dan tiba-tiba tersentak saat si pembawa keranjang sebelum dirinya, Eddie Trulock ditawar oleh Juli. Dia tak habis piker. Pada akhirnya Brycepun ditawar oleh Sherly, gadis tercantik sesekolahan.
*Juli*
Juli mengayuh sepedanya menuju
sekolah. Di perjalanan ia dihentikan oleh tetangganya yang memberikan uang
telur ayam. Juli sebenarnya menolak tapi si tentangga memaksa. gareth pun
mengetahui bahwa Juli membawa uang banyak dan dia memberitahu Bryce. Juli
sempat memikirkan Bryce lagi saat Eddie dipanggil. Tiba-tiba saja dia menawar
Eddie karena merasa kasihan tak ada yang menawarnya.
Epilog
Pandangan Bryce hanya tertuju
pada Juli yang tertawa-tawa dengan Eddie.
Bryce tak terima, Julinya dekat dengan lelaki lain. Bryce menghampiri Juli, dan dia hendak mencium Juli. Juli menghindar dan dia pun segera pulang. Juli menangis di kamar, dia merasa malu karena Bryce ingin menciumnya di depan umum. Bryce terus menelepon Juli, hanya saja Juli tak pernah mau mengangkat. Ketika Juli melihat lewat jendela, Bryce sedang menggali tanah di halamannya. Juli penasaran, iapun keluar. Ternyata Bryce akan menanam pohon ara di halaman Juli. Juli mendekatinya dan mereka berdua saling tersenyum.
Bryce tak terima, Julinya dekat dengan lelaki lain. Bryce menghampiri Juli, dan dia hendak mencium Juli. Juli menghindar dan dia pun segera pulang. Juli menangis di kamar, dia merasa malu karena Bryce ingin menciumnya di depan umum. Bryce terus menelepon Juli, hanya saja Juli tak pernah mau mengangkat. Ketika Juli melihat lewat jendela, Bryce sedang menggali tanah di halamannya. Juli penasaran, iapun keluar. Ternyata Bryce akan menanam pohon ara di halaman Juli. Juli mendekatinya dan mereka berdua saling tersenyum.
Tamat.
Intinya Bryce dan Juli berbaikan. Mungkin saja mereka akhirnya pacaran bila masih ada adegan lagi. Menurutku film ini lucu aja karena merepresentasikan kisah asmara yang dalam realnya sering terjadi diantara kita :)
Sumpah film ini sungguh romantis sekali sampai2 saya tersenyum simpul melihat kebahagian mereka berdua ketika berbaikan saling lempar senyum seharusnya endingnya ditambahin dikit ketika pas pacaran biar lebih seru :D
BalasHapussetuju bgt, ini film faforit bgt. bs ksih rekomendasi another film romantic g y? yg g asal grepek2 :)
Hapussetuju, favori t bgt ini film, ad yg bs ksih another romantic movie yg g asal sruduk g y? thanx before :)
BalasHapus