Angin mengalun sepoi-sepoi… membuai seluruh makhluk ciptaanNya Tak terkecuali pohon ara, yang selalu saja diam dan pemalu Pesan dari angin telah sampai padanya Dengan tegar dia menatap langit, dan perlahan menyibakkan ranting terujungnya Si ranting mengangguk, seakan paham maksud tuannya, dia melepaskan pegangan tangannya dari daun yang berwarna tua kecokelatan Daun tua itu kini telah menemui takdirnya, dirinya tak dibutuhkan lagi Apa daya dia tak dapat melawan suratan nasibnya Dia yang juga pemalu seperti tuannya kini hanya bisa pasrah Hidupnya telah ditentukan angin, kemana angin mengembara dia akan selalu menjadi bagian di dalamnya Daun tua yang tertiup angin itu telah berada di atas tanah, terpisah jauh dengan pemilik dirinya Terabaikan oleh siapa saja yang melewatinya, terinjak-injak oleh siapa saja yang tak mengetahui dirinya berada di sana Dia tertegun, rindu akan kebersamaanya dengan ranting, dengan teman sesama daun Kalau saja dia bisa kembali, ka...
HERE I AM, I'M JUST A WOMAN ENJOYING THIS SILLY WORLD TROUGH MY OWN WAY