Mataku nanar melihat
malam ini,
Laksana lentera yang
berpendar dalam gelap, bulan dan bintang senantiasa setia pada umat manusia
saat malam hari
Sejuta misteri jagad
raya terlapisi oleh selaput kabut yang sulit tuk ditembus
Seperti halnya diriku
yang tertahan oleh kabut ketidaktahuanku
Pandangankupun buyar
menatap sekelumit mozaik masa lalu yang tergeletak di hadapanku,
Kegalauan dan
kegundahan menyapaku dengan dingin
Tersentak, akupun sadar
dari lamunan yang membuai
Entah sampai kapan aku
tersesat dalam bayang-bayangku sendiri
Aku sendiri tak tahu
kemana bahteraku berlayar
Aku yang hanya
terombang ambing oleh angin dan aku yang hanya pasrah oleh arus takdirku
Aku tahu Tuhan, aku
dapat menentukan masa depanku sendiri dengan kedua tangan ini
Aku percaya itu, bahkan
semua telah tersurat dalam kitab suci
Hanya saja Tuhan, aku
tak tahu bagaimana caranya, bagaimana aku memulainya Tuhan?
Apakah aku yang terlalu
bodoh?
Ataukah aku yang
terlalu jauh dariMu hingga tak ada celah sedikitpun bagiku tuk berubah?
dan aku rasa keduanya
memang benar
Aku yang sama saja
dengan yang dahulu, tak banyak perubahan berarti, tak ada kemajuan yang
meningkat, seperti kedua kakiku terpasung oleh belenggu
Terdiam dan termangu,
itulah aku selama ini
Rasa takutku dan
ketidak percayaan atas diriku sendiri mengalahkan rasa keingintahuanku
Aku ingin keluar dari
kegelapan ini!
Aku ingin jauh dari
semua hal yang membuatku terpuruk dan terjatuh!
Apa yang harus aku
lakukan Tuhan? Aku tak mengerti apapun!
Semakin jauh ku
melangkah, semakin aku takut
Semakin jauh aku
bermimpi, semakin aku merana, mengaduh oleh perih dan peluh
Aku memang akan terus
mencoba dan mencoba
Ijinkan aku menggunakan
mata, telinga, hati, dan akalku untuk menemukan jalanMu
Jalan dimana aku dapat
mengerti akan makna hidupku ini
Tolong Tuhan, restui
niat ini, kabulkan permintaanku ini
dari lubuk hati yang
terdalam aku berdoa, memohon maaf atas kelalaianku atas tanggung jawab sebagai
seorang khalifah
Sampai saat aku menulis
ini, aku bahkan masih belum mengerti bagaimana cara menemukan jawabannya
Namun, satu hal, aku
tahu janjiMu selalu benar pada mereka yang beriman dan berusaha
Maka Tuhan, ijinkan
sekali lagi kesempatan dariMu terbuka lebar bagiku
Ijinkan aku menjadi
salah satu dari mereka, yang menemukan kebenaran atas janji-janjiMu
*) Banyak hal yang mesti ku
syukuri, sempurnanya Allah menciptakanku, mejadikan aku sebagai salah satu
hambaNya yang dibekali iman sejak lahir, dan memberiku banyak kesempatan serta
kemudahan. Hanya aku saja yang melamun, berangan-angan, pun tak berusaha.
Sementara kulihat yang lain, begitu bersemangat dan berlomba-lomba menjadi yang
terbaik. Aku? Hanya melihat saja dari kejauhan. Saat mereka hampir mencapai
finish, baru aku tersadar dan memulai start dengan lambat! Aku sendiri tak tahu
bagaimana aku memulainya. Yah, tak apalah, aku yang sangat
terlambat, aku butuh proses tuk menyelam dalam hidup ini. Sedikit demi sedikit
aku pasti mengerti. Memang tidak sekarang, tapi kan ku buka pikiranku tuk
memahami satu persatu episode hidup ini. Oke Fidha, hati, telinga, mata, dan
akal menjadi modalmu. Kamu harus banyak melihat, kamu harus tahu kapan saat
kamu membuka dan menutup kedua telingamu, dan semua itu diolah dalam akal dan
hatimu. Percaya bahwa usaha dan doa pasti rumus yang jitu tuk menjadi orang
sukses! Mungkin hari ini bila orang bertanya “ Siapa Fidha?”,,tak banyak yang
tahu…tapi, usaha dan doalah! Di masa yang akan datang, ketika orang bertanya “
Siapa Fidha?”,,mereka dengan pasti menjawab “Orang yang sukses menjadi pelopor
dan berkarya dengan ilmunya” Itulah kamu masa depan, sukses dunia akhirat
tujuanmu.
Komentar
Posting Komentar