Langsung ke konten utama

4 Tahun Tinggal di Rumah Hantu : Sebuah Kisah Akan Keberadaan Makhluk Halus





4 Tahun Tinggal di Rumah Hantu, itulah judul buku yang bergenre horor ini. Aku bela-belain beli buku ini karena rasa penasaran yang kadung menggelayuti pikiranku. Kalo tidak salah sekitaran bulan Februari atau Maret aku tahu ada buku ini di internet. Awalnya aku malam-malam tak bisa tidur, aku putuskan aku buka-buka primbon di internet. Sercing cerita serem yang parahnya gak serem blas sampe aku nemuin cerita rumah hantu di daerah Magelang, Jawa Tengah. Malem itu uda yang jam 11an..aku baca ceritanya dan cukup membuatku bergidik. Di akhir cerita si penulis bilang intinya ceritanya emang gak seserem cerita milik pijar88, tetapi itu nyata adanya. Aku penasaran. Cerita hantu pijar88? Siapa dia? Kuketik kata kuncinya di google...aku menemukan blognya..ini dia http://pijar88.com/rumah-hantu/ dan akupun membaca ceritanya satu persatu..

Ada 11 sambungan cerita disana. Awal aku baca, menggungah rasa penasaran. Seterusnya....sukses membuat jantungku deg-degan, keringat dingin menetes di dahiku, dan bulu kudukku merinding. Uda jam 12an aku bacanya dan mungkin karena efek malam juga yang membuat aku akhirnya takut, takut baca ceritanya..tapi tetep tak baca sih :P. Karena hanya ada 11 cerita dan itu baru merupakan potongan-potongan yang belum bersambungan, aku memutuskan untuk membeli buku ini. Aku cari-cari di shopping Jogja dan para penjual tak mempunyai buku yang kumaksud. Aku muter-muter dari lantai bawah sampai lantai atas, "Mbak,mas, ada novel horor judulnya 4TTDRH?".Mereka hanya menggeleng. Sampai-sampai aku diketawain sama pembeli juga ,"haha, kok suka horor sih?". Biarin kan ya..pada belum ngerti siii, coba kalau uda baca..The Conjuring aja lewatt...begitu kata para tweeps di Twitterland. Kudapatkanlah buku ini setelah mencari di Gramedia Jogja, fyuh..untung masih ada. Oke, mari simak apa isi buku ini...

Penulisnya adalah Hadiyanto MS yang bernama pena pijar88. Pijar sendiri diambil dari nama anaknya yang dalam buku ini juga dikisahkan mengalami hal-hal mistis. Selain Pijar anaknya, pengalaman horor juga dialami oleh si penulis dan istrinya, ibu mertua, serta orang-orang yang berkawan dengan penulis, bahkan orang yang kemudian menempati rumah penulis sendiri. Demi kebaikan semua pihak, nama-nama dan profesi sengaja disamarkan tetapi tentu tidak mengurangi inspirasi pembuatan buku ini. Sejatinya cerita dalam buku ini tidak melulu fakta semata, ada beberapa bagian yang secara jujur diakuinya merupakan imajinasi alias fiktif. Namun, jangan salah. Buku ini tetap tak kehilangan esensinya, yakni menyuguhkan kisah-kisah horor yang dijamin kehororannya....

Cerita bermula ketika seorang bernama Jaka (Jaka tak lain adalah si penulis sendiri) beserta istri dan anaknya, Pijar, menempati rumah baru mereka yang terletak di kampung Singgarlaya, daerah Depok, Jawa Barat. Jaka sendiri sangat menyukai desain rumah yang dianggapnya artistik dan unik, terlebih letak rumah yang terkesan seperti vila di atas bukit. Namun, kebahagiaannya tak berlangsung lama. Keluarga kecil itu terusik oleh gangguan-gangguan yang awalnya tak masuk akal. Bagaimana tidak, dikisahkan penulis tatkala dirinya sedang memeperbaiki pipa pralon sembari merokok, sebungkus rokok yang diletakkan tak jauh darinya lenyap secara misterius. Dirinya dibuat bingung dan kesal lantaran pembantu maupun istrinya tak ada yang mengetahui kemana rokok itu menghilang. Sampai pada akhirnya 3 hari kemudian sebungkus rokok yang mulai dilupakannya justru tergeletak di tempat semula rokok itu hilang! Selanjutnya, gangguan yang datang mulai tercium bahwa apa yang terjadi merupakan campur tangan makhluk gaib yang ternyata tinggal di rumahnya. Pembantu rumah, Bi Ijah, tiba-tiba meminta berhenti bekerja. Bi Ijah tak membeberkan alasan dia berhenti dengan jelas, namun Jaka melihat gelagat yang aneh dari Bi Ijah, seperti menyembunyikan sesuatu. Dengan rasa yang berat mereka mempersilakan Bi Ijah keluar. Pada akhirnya, mereka memiliki pembantu baru bernama Ratih. Kejadian yang tak terduga akan terjadi pada mereka seiring Ratih dipekerjakan. Tak lama Ratih bekerja, dirinya juga meminta berhenti seperti Bi Ijah. Kontan Jaka dan istrinya terkejut. Mereka tetap bersikeras bahwa Ratih harus menyelesaikan kontraknya dahulu sampai mereka mendapat pembantu baru. Ratihpun tak jadi berhenti dan tetap menjadi pembantu mereka. Tetapi, hal itu tak berlangsung lama. Suatu ketika saat pulang ke rumah, mereka mendapati rumah yang gelap dan mengira bahwa Ratih ketiduran. Nama Ratih dipanggil-panggil namun tak ada sahutan sama sekali. Setelah membuka pintu rumah yang kebetulan dapat dibuka dari luar rumah, mereka bergegas menuju kamar Ratih. Ratih didapati sedang mematung dengan rambut yang sebagian menutupi muka. Saat Jaka bertanya mengapa dirinya tak kunjung membukakan pintu, Ratih justru menjerit-jerit, menangis dan kemudian tertawa. Jelas Ratih kesurupan! Saat dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an, setan yang bersembunyi dalam tubuh Ratih menantang ,"Baca aja teruss,". Nah, bagian ini yang cukup membuatku ngeri. Di tengah suasana kalut karena menghadapi seorang "Ratih" yang semula pendiam mendadak menjadi bicara serampangan, tak disangka saat dibacakan ayat suci tak mempan. Barulah ketika didatangkan seorang paranormal semuanya membaik. Dari paranormal pula diketahui bahwa si Ratih adalah gadis bahu laweyan, yang identik dengan gadis yang mudah diikuti makhluk halus. Akhirnya diputuskan Ratihpun dipulangkan agar tak terjadi hal itu lagi. Beberapa peristiwa menyeramkan sebut saja ketika pada suatu malam saat Jaka sedang berkutat dengan komputernya, dia mendengar suara gemeretak. Sebaris lantai di dekat kamar utama bergerak-gerak seperti ada sesuatu dari dalam yang hendak keluar. Percaya tak percaya, saat keramik-keramik yang menjadi alas lantai rumah itu disingkirkan ternyata menyerupai sebuah makam. Di sini si penulis menceritakan kejadian itu dengan bahasa yang lugas, apa adanya, dengan kata-kata yang sanggup membuat orang yang membaca berimajinasi. Pun denganku. Seperti terlarut dalam kejadian yang dihadapi penulis, aku semakin merinding saat membaca kisah demi kisah, seperti penampakan pocong dengan muka pucat dan mata seputih kapas di tangga rumah, setan yang menjelma menjadi ibu mertua Jaka memarahi pembantu pengganti Ratih, Bu Darmi sampai kemudian seperti 2 pembantu sebelumnya meminta berhenti bekerja, dan Pijar anaknya yang sering demam dan pernah saat di bawa ke rumah sakit si Pijar diikuti oleh nenek berwajah buruk. Tak kalah merindingnya saat membaca bagian Pijar yang semakin rewel dan hiperaktif semenjak tinggal di rumah itu lantas Jaka dan istrinya membawanya ke psikolog bernama Pak Arman. Mulanya, Jaka sempat kebingungan untuk mencari rumah Pak Arman karena saat ditelepon, ponsel Pak Arman sedang sibuk. Akhirnya tepat jam 10 malam Pak Arman menelepon balik dan mengatakan bahwa beliau akan menunggu di rumah. Kedatangan pertama mereka disambut dengan baik oleh Pak Arman dan istrinya. Selang beberapa bulan setelah Pijar mulai terkontrol, Jaka bermaksud kembali menemui Pak Arman di rumahnya. Dicarinya rumah Pak Arman, menuruti gang-gang yang masih teringat di benaknya, namun yang ditemukan justru rumah tua tak terawat dan hampir roboh. Kembali gang-gang tersebut ditelusuri namun hasil yang didapatkan sama, rumah tua itu. Lalu Jaka mencoba menghubungi Pak Arman dengan ponselnya, tetapi anehnya bukan nada sibuk yang didapat melainkan "Nomor yang Anda putar salah"! Tak hanya kejadian aneh itu, aura negatif rumah yang rupanya ditinggali banyak setan itu telah merambah ke pekerjaan Jaka. Jaka mengalami cobaan yang berat karena suatu hal dirinya dibebani hutang-hutang yang sejatinya bukan kesalahannya. Setelah bergulat dengan rumah berhantunya, Jaka dan istrinya menyerah. Merekapun pindah dari tempat itu dan memulai kehidupan baru di rumah yang juga baru. Akhirnya teror terhadapnya berhenti namun tak berarti setan-setan yang mendiami berhenti meneror pada pemilik yang baru. Nasib pemilik baru tak berbeda jauh dengan Jaka. Mulai dari bangkrut sampai melihat penampakan-penampakan yag pernah Jaka alami. Rumah berhantu itu telah berganti-ganti kepemilikan namun nasib para pemiliknya tetap sama : dihantui teror yang mengerikan...

Salut. Itu yang dapat kukatakan pada si penulis dan keluarganya. Salut dapat bertahan di rumah berhantu selama 4 tahun dengan segala macam cobaan yang menderanya, dan salut karena akhirnya pengalamannya dapat diceritakan dalam buku ini dengan bahasa dan alur yang sangat bagus membuat para pembaca merasakan hawa horor sekaligus membuat ketagihan untuk dibaca. Buku ini sungguh sangat keren sekali, jarang ada buku horor Indonesia yang seperti ini. Kabarnya buku ini segera diangkat menjadi film, aku dan tentunya penggemar horor ingin film yang diangkat tetap berkualitas seperti bukunya. Bukan film horor tak jelas seperti yang sudah-sudah. Aku berharap baik buku atau filmnya kelak dapat laris manis di pasaran dan menantang keberanian orang untuk membacanya. Maju terus om pijar88 :D

NB : saat membaca buku ini kusarankan di tengah malam sekitar jam 11-12 malam. Hal ini untuk menambah efek merinding saat membaca sehingga pembaca sekalian dapat menangkap hawa horor yang tersirat :P


Komentar

  1. Baru baca blog ini...jd baru bisa komentar. Hehehehe...

    Kejadian yg sama menimpa keluarga saya. Tinggal di rumah yang berhantu dan membuat bangkrut. Di beli dan dibangun thn 1998 dikomplek perumahan elit kota surabaya. Dari situ awal kejadian-kejadian yg tidak mengenakan. Sejak menempati rumah itu, bisnis alm bpk hancur berlahan lahan...sering terjadi perselisihan di keluarga...kematian bapak tahun 2002 karena kanker....kematian adikku dan anaknya tahun 2005 karena kecelakaan...blom lg penampakan-penampakan menyeramkan. Bbrp kali kita memanggil kyai ataupun paranormal untuk membersihkan. Tp hasilnya tetap sama...Pada akhirnya kami memutuskan untuk menjual pada tahun 2007. Tp sepertinya "penghuni rumah" tidak rela dgn keputusan kami menjual rumah. Susah sekali menjualnya. Kami menjual dibawah harga pasarpun tidak laku. Kembali melibatkan paranormal untuk membantu agar rumah laku terjual. Ternyata setelah dilihat dgn mata batin...ada kabut gelap yg menutupi rumah sehingga orang tidak tertarik membeli...entahlah kebenarannya... Oia. Kami pindah ke rumah yg lain sejak kami memutuskan untuk menjual rumah itu. Setelah 1 thn kosong krn belum juga laku. Ada yg mengontrak rumah kami, seorang cina keturunan...tapi tnyata kehidupannya tidak jauh lbh baik sejak menempati rumah kami. Dia mengakhiri kontrak dgn keadaan bangkrut. Dan selama menempati rmh juga mengalami keanehan dan kejanggalan akibat gangguan makhluk halus. Tahun 2012 rumah kami akhirnya laku. Langsung dirobohkan oleh pemilik baru dan dibangun kembali dgn model rumah yg lg tren. Tp sampe hari ini bekas rumah kami dibiarkan kosong tidak berpenghuni....entahlah....kenapa...


    Nb : dari pengamatan salah satu paranormal yg pernah kami panggil. Beliau mengatakan kalau rumah kami adalah "pintu gerbang...". Tp sampe hari ini kami tidak paham maksud beliau...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata Aku Gak Punya Sidik Jari...

Kali ini aku mau bercerita lagi..Ini berkaitan dengan malangnya nasib yang kualami. Baiklah..aku akan bercerita... Pada suatu ketika...once upon a time...ada sebuah kisah.. kisah yang terlalu pilu untuk diceritakan... ini tentang seseorang yang kehilangan sidik jarinya.. itulah aku.. Nasip oh nasip.... Sebelumnya, knapa aku bikin post ini karena tiba2 aja aku liet tanganku ini. Ceritanya lagi makan pake tangan, eh tiba2 kenangan itu muncul..Jadi ada ide nih buat nge blog. Aku ini orangnya suka milih kalo makan. Aku cenderung gak suka makanan manis2, roti terutama. Ya tapi klo brownies sih mau...iya laaah...masa gak suka brownies,keterlaluan. Pokonya kalo cokelat aku mau, tapi kalo yg lain gak terlalu suka. Makanan idamanku semisal yang asin2 ato gurih2. So, aku ini senengnya kalo ngemil tu keripik2 buka yg roti2 gitu...Saking sukanya sama asin n gurih, makanan macem itu bisa langsung abis sekali aku adepin. Nah.....suatu ketika, aku masih kelas 1 SMP waktu itu. Ke

Pengalaman Lolos Tes CPNS Dosen Kemenag

Yakin..Terkadang Memang Sulit Mengerti Takdir Yang Allah Putuskan, Tapi Yakinlah Bersamanya Ada Kebaikan I am a typical person who tend to get what I want… SD-SMP-SMA-Kuliah S1 dan S2 boleh dibilang lancar jaya.Ya gak jaya mahe amat sih, tapi overall bisa dikatakan sesuai track. Selesai S2 adalah saat dimana gue sadar gue akan bekerja. Bekerja artinya untuk mempersiapkan finansial demi kehidupan yang dijalani dan pekerjaan yang gue cari selama ini adalah dosen. Ini adalah sepenggal pengalaman mencari pekerjaan sebagai dosen yang telah gue jalani.  pengalaman cari kerja Ini adalah first impression saat gue menjejakkan kaki di Kalimantan Selatan, saat akhirnya gue keterima jadi dosen non-PNS.  my first impression Sejak awal daftar di Kalsel niatnya adalah pengen punya pengalaman kerja biar keterima kerja di Jawa karena selama apply kerja di Jawa itu selalu kalah di pengalaman kerja atau kalah ama “orang dalam”. Padahal awal ikut daftar tes dosen non-PNS di kalsel i

Resensi Film : TANGLED

Film animasi tahun 2010 ini adalah film animasi yang paling kusuka. Walau udah 2 tahun yang lalu, aku masih sering re-run film ini. Diisi oleh suara milik Mandy Moore dan Zachary Levi membuat film ini semakin berkarakter. Tangled sendiri diartikan sebagai hair (rambut) karena ceritanya memang tentang Rapunzel si Rambut Pirang Ajaib. Rapunzel (Mandy Moore) adalah putri kerajaan yang diculik oleh Gothel si Penyihir (Donna Murphy). Gothel ingin memanfaatkan rambut ajaib Rapunzel agar tetap awet muda. Sementara Rapunzel kecil tidak mengetahui bahwa dia diculik sejak masih bayi. Waktu terus berganti sampai akhirnya Rapunzel akan berumur 18 tahun. Selama hampir 18 tahun, dia selalu melihat cahaya-cahaya yang bersinar dari kejauhan di malam ketika dia berulang tahun.  Mimpi Rapunzel adalah melihat cahaya-cahaya itu dari dekat, namun Gothel tidak pernah mengizinkan dengan alasan banyak orang jahat di luar yang akan memanfaatkan rambut ajaibnya. Sampai suatu saat Rapunzel bertemu